Beri Kemuliaan Untuk Cinta!

Image result for hormon saat orang jatuh cinta



Tahun lalu, awal punya pacar baru :P aku selalu bangun setengah 6 pagi, dan secara otomatis langsung membuka hp. Haha.
Padahal waktu itu adalah waktu aku sangat super sibuk dengan dunia internet di malam hari, karena harus mengerjakan ratusan ribu files untuk eksperimen memasakku. Yeah, chef wanna be stuffs yang merupakan obsesi tidak wajarku itu. Lol.

Padahal setengah 6 pagi itu, aku tahu sekali bahwa di Jakarta, barulah setengah 5 pagi. Dia belum bangun. Hahaha.
Tapi setengah 6 di tempatku, aku sudah bangun, mengecek hp siapa tau ada message yang masuk, meskipun aku tau jelas bahwa tidak akan ada message yang masuk jam segitu! Lol.
Lalu aku akan menuju depan rumah, memeriksa cabe2 yang aku tanam, yess, cabe2 obsesi itu juga, beraneka macam yang super pedas dan aneh2, dan yang tidak pernah berhasil tumbuh di tanganku itu, hahahahahaha.
Tapi tetap memeriksa mereka satu per satu dengan penuh kasih sayang, dan tentu saja dengan penuh harapan setinggi langit bahwa akan terjadi keajaiban dengan cabe sama seperti keajaiban selalu menyertaiku jika berurusan dengan mawar. Hahahaha.
Kemudian barulah aku akan kembali lagi ke kamar, dan melihat hp, apakah pacarku sudah bangun atau belum.
Dan kalau dia belum hubungi aku, aku akan melihat jam di komputerku, dan setengah 7 di tempatku artinya setengah 6 di tempat dia, dan berarti aku sudah bisa hubungi duluan, just to say good morning. Huahauahauahau.

Pagi2 sudah ngobrol.
Sepanjang hari juga ngobrol. Well, teknologi membuat segala sesuatu jauh lebih mudah hari ini.
Sampai malam juga ngobrol... actually, sampai sebelum tertidur.
Kerja? Bisa diatur.
Kita mungkin 2 orang super jenius yang bisa menyelesaikan semua pekerjaan sambil pacaran :P
Makan dan mandi? Hp tetap bisa dibawa, hahahaha.

Penelitian mengatakan, ada banyak hormon dalam tubuh manusia yang mengatur "kondisi jatuh cinta" itu.
Jika kekasih senang bermain dengan hormon tanaman, aku jauh lebih suka bermain dengan hormon manusia.
Hormon2 itulah yang bertanggungjawab pada kondisi manusia yang sedang jatuh cinta, yang membuat mereka lebih sering kehilangan akal sehat dibanding mereka yang tidak sementara jatuh cinta.

Nah, hormon jatuh cinta itu membuat manusia sangat sabar, sangat berkompromi, sangat merelakan egonya demi orang yang dicintainya, rela melakukan apapun untuk orang yang dicintainya.
Sangat bagus kan?

Sayang sekali, hormon2 ini tidak bertahan lama dalam tubuh manusia.
Ada waktu expired-nya.
Seiring waktu, produksi hormon2 tersebut akan menurun.
Kita merasakannya sebagai kehilangan kegairahan dalam hubungan.
Deg deg seerrr yang biasa ada, atau sparkling2 ga jelas dalam hati yang biasa ada, mulai menjadi netral.
Di tingkat hormon cinta itu berproduksi lebih rendah, sebenarnya hubungan memasuki fase yang lebih matang. Karena hal2 yang lebih rasional mulai mengambil alih. Cinta yang awalnya hanya berkisar di antara hi how r u, lagi ngapain, sudah makan belum, i luv u.. mulai berganti level percakapannya ke hal2 yang jauh lebih berkualitas.
Begitu juga dengan konflik karakter.
Seiring waktu, seiring menurunnya produksi hormon2 cinta, karakter manusia akan muncul lebih apa adanya. No make ups, no BS.
Tidak ada lagi, aku tidak marah karena I love you.
Yang ada, I love you, tapi aku tetap marah! Hahahahaha.

Tapi di sinilah justru titik kritis itu terjadi.
Kita membutuhkan level hormon2 cinta itu menjadi rendah, karena kita butuh akal sehat untuk membuat hubungan tetap berjalan dengan baik.
Kita butuh hubungan yang lebih dewasa, karena those so sweet pretty wow feelings akan memenjarakan manusia dalam hubungan gampangan ala sinetron.

Tapi di sisi yang lain, those so sweet pretty wow feelings yang dihasilkan oleh hormon2 cinta, harus mempunyai porsinya sendiri di dalam hubungan, atau justru "kedewasaan" yang dicapai oleh hubungan karena efek netralnya hormon2 itu akan membuat hubungan menjadi hambar, dan manusia akan kembali mencari those so sweet pretty wow feelings di dalam hubungan2 baru bersama orang lain.

Ini salah satu alasan mengapa ada orang yang selalu berganti pasangan.
Produksi hormon melemah, mereka mengartikannya sebagai kehabisan Cinta, lalu move on... bergerak mencari cinta yang mampu menggetarkan hati mereka lagi.. begitu seterusnya hingga mereka sadar bahwa Cinta itu jauh lebih tinggi (lebih kompleks dan rumit?) daripada sekedar efek hormon dalam tubuh manusia.
Sebab bila tau caranya, hormon2 itu bisa dibangkitkan kembali produksinya.

Aku?
Tentu saja masih senang dengan perhatian2 kecil, dan hal2 yang manis, ucapan2 yang lembut, yang biasanya menjadi pemicu produksi hormon cinta yang lebih banyak.
Good morning, sayang... adalah contoh hal kecil yang bisa membuat seluruh hariku menjadi indah.
I love you, juga adalah contoh lain untuk sesuatu yang "I'm craving about".

Percayalah, membangun hubungan yang dewasa dan matang, itu stressful.
Kalo kita bisa menjalaninya dengan cara yang lebih menyenangkan, kenapa tidak?

Nanti di edisi curhat berikutnya, aku akan membahas tentang Bahasa Cinta ;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta