Roti yang sudah tawar, biarlah tetap menjadi tawar.

Image result for the open door


Terjaga sampai pagi.
Begitu banyak pekerjaan yang masih harus aku selesaikan.
Tumpukan di sebelah kiriku, file2 di komputerku, tumpukan buku di meja kecil di depanku, dan kepalaku mulai terasa pusing.
Menurut perkiraanku, ini bahkan tidak akan selesai sampai jam 8 pagi.

Sahabat baikku baru saja membunyikan WA-ku persis jam 2 pagi. Belum ku buka.
Tapi aku tau pasti itu adalah pemberitahuan singkat bahwa sudah tiba di Jakarta dari New York.
Aku tidak tau apakah mawar DA yang aku pesan, edisi paling baru itu terbang bersamanya atau tidak. Berita terakhir dia tidak tau apakah custom akan mempersulit atau tidak, jadi dia tidak berjanji apapun padaku :)

Biasanya aku super exciting dengan semua yang berbau "oleh2" dari LN. Tipikal orang indo pada umumnya, haha.
Tapi kepenatan pikiran, banyaknya hal yang mengantri di my to do list, sedikit menurunkan kegairahan membuka WA.
Tapi memang aneh juga.
Kalau pikiran sangat penat, kenapa malah membuka blog baru? Tidak cukup 2 blog rahasia yang biasa aku jadikan tempat curhat? Oh aku memang rumit. Serumit prilaku yang muncul dari diriku beberapa jam terakhir.

Beberapa jam terakhir ini aku sudah blog walking ke mana2. Mencari beberapa informasi penting, yang sebenarnya belum bisa ku rumuskan dengan baik di otakku.
Maksudku, dalam bahasa lebih sederhana, aku bahkan sebenarnya tidak tau apa yang sementara aku cari.
Perasaan yang sama persis kalau aku mulai merasa lapar, ingin makan sesuatu, lalu mengeluarkan mobil, lalu mulai mengelilingi kota, melewati ratusan resto, tapi sebenarnya tidak tau makanan apa yang aku cari.
Nah, persis seperti itu.

Blog walking membawa aku tiba2 ke sebuah komunitas online di mana dia menjadi selebnya.
Sungguh, aku sama sekali tidak bermaksud ke sana.
Aku sementara mengetikkan alpha state bla bla bla di kotak google-ku, dan link google mengantarku ke sana.
Dan tanpa bisa menahan rasa penasaranku, aku mencari juga dia di sana :D
Upz.
Postingan terakhir ternyata sudah 7 tahun yang lalu.
Lama juga.

Entahlah. Mungkin aku merindukan dia.
Atau sekedar merindukan kebijakan2 yang selama ini ku percayai menjadi pembentuk diriku hari ini.

Kalau aku ingin menemuimu, aku akan menemuimu.
Hari ini, aku tidak punya kesulitan sama sekali untuk menemukanmu, selama kau masih membuka internet dari duniamu.
Tapi seringkali, manusia memang sangat merindukan seseorang tapi memutuskan bahwa tidak melakukan apa2 adalah hal terbaik yang bisa dilakukan.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta