Nuh
Kau tau, kalau aku penakut. Aku pengecut. Dan aku tidak mau berhadapan denganMu.
Tapi aku sudah berulang kali berjanji padaMu bahwa aku akan melakukannya.
Dan meskipun aku terus mengatakan pada diriku bahwa takut dengan apa yang mungkin terjadi, adalah penyangkalan terhadap kepercayaan utuh terhadapMu, aku tetap ketakutan.
Bagian yang lain dari diriku, terus menamparku, dan menyuruhku bangun.
Bangunlah... kau sudah menjalani kisah cinta ini hampir 19 tahun.
Dan di dalam perjalanan itu, kau sudah keliru ribuan kali, dalam melihat yang mana J dan yang mana pikiranmu sendiri.
Tapi diriku yang lain terus berkata sambil berlinang airmata,.. terus mengatakan kepadaku bahwa aku sudah sampai di sini. Di titik ini.
Aku sudah sampai di sini karena mempercayaiMu.
Aku merasa seperti Nuh yang membangun bahtera sangat besar di tempat yang sangat tinggi selama jangka waktu yang sangat lama... bertahun2... percaya bahwa itu Kau yang menginginkannya... meskipun seluruh dunia menertawakan, sebab tidak ada satupun tanda2 akan hujan lebat dan menghanyutkan bumi.
Nuh membangun bahtera itu selama 100 tahun.
Di dalam kesetiaan.
Karena percaya padaMu.
Aku yakin, semua orang waktu itu menganggap he lost his mind.
Aku juga yakin, keluarganya pernah mengajukan pertanyaan, Nuh... apa kau yakin bahwa itu Tuhan yang mengatakan?
Bahkan mungkin Nuh sendiri mengajukan pertanyaan2 itu pada dirinya sendiri.
Apakah kau yakin bahwa membangun bahtera itu bukan hanya imajinasimu?
Tapi sesudah 100 tahun, hari itu akhirnya datang juga.
Hari di mana semua akhirnya tau, bahwa itu benar Tuhan.
Saat semua sumber air terbuka dan menenggelamkan bumi.....
Sebab bila Dia yang mengatakan, tidak ada seorangpun yang bisa mencegah apa yang ingin Dia perbuat.
Tidak juga aku.
Tolonglah aku, supaya aku... (karena ketakutan dan kekuatiranku), tidak mengacaukan segalanya lagi.
Aku ingin berada di tempat di mana Engkau ingin aku ada.
Aku ingin membangun hidup seperti yang Engkau ingin aku lakukan.
Dan kalau aku jadi Nuh, aku akan memanjatkan doa ini dengan segenap hatiku....
Tuhan, ide tentang bahtera itu sungguh ide gila.
Tolong tunjukkanlah padaku apakah aku sudah kehilangan kewarasanku, ataukah ini adalah hal yang paling waras yang akan aku lakukan.
------------------------------
Lututku gemetar, tidakkah Kau kasihan?
Komentar
Posting Komentar