Being Pretty


Image result for pretty maluku girl



Salah satu sahabat terbaikku di kuliah dulu, sampai sekarang, sangat cantik.
Kulitnya hitam kecoklatan, rambutnya tebal hitam dan agak keriwil, matanya bulat dan bulu matanya lentik.
Sangat Indonesia.
Kalau kau ingat bentuk wajah orang asli Maluku, atau NTT, kurang lebih seperti itulah dia, dengan kulit tercoklat yang bisa kau lihat.

Sayang, kota kecilku dipenuhi dengan mayoritas penduduk dengan pola pikir bahwa kulit putih bibir merah, mata sipit, adalah yang tercantik dari segalanya.
Sehingga saat temanku itu pertama kali datang ke kota kami, usia sekolah masih SD, dari amerika, dia tidak diterima oleh komunitas pergaulan sekitarnya (meskipun dia "berlabel" amerika!).

Kulitnya yang hitam kecoklatan dan rambutnya yang tidak lurus membuat dia ditolak oleh semua temannya. Bahkan tidak peduli betapa pintar dan berprestasinya dia. Sigh.

Bahkan saat sudah masuk kuliah, di tingkat di mana harusnya orang2 yang menyebut dirinya berpendidikan bisa lebih bijak dan dewasa dalam hal tidak membeda-bedakan orang berdasarkan warna kulit, sahabatku itu tetap dibedakan.

Tidak perlu diceritakan bagaimana itu mempengaruhi citra dirinya, dan bagaimana dia berinteraksi dengan orang2 lainnya, apalagi lawan jenis.

Selesai kuliah, dia menghabiskan 2 tahun di sebuah negara maju, mengikuti papanya yang adalah duta budaya Indonesia, lalu memutuskan untuk melanjutkan S2 computer science di amrik, di negara di mana dia mendapatkan her mother tongue.

Pertama kali dia menginjak airport amrik, 3 orang bule ganteng mengajak dia kenalan. Di airport!
Her tan skin blow them away.
Bibirnya yang tebal, tipe tebal yang sebisa mungkin dihindari orang indo, membuat para bule itu horny.
Begitu pula di kampus barunya.
All the guys ngantri buat ajak dia date.
Cowok2 yang ganteng itu, yang populer, yang tajir, you name them.. yang digila2i oleh para wanita di kampus, oleh para wanita baik dan pemalu maupun oleh para bitches... berlomba2 ngajak dia dinner.

Bahkan teman2 adik cowoknya, yang main ke rumah, bisa bilang ke adiknya, "Itu ur sister yah? She's hot."

Dan nyaris dalam semalam, hidupnya berubah.
Cara dia memandang dirinya berubah.
Untuk pertama kali dalam hidupnya, dia tau bahwa ternyata dia diinginkan.

Apakah kita tau, bahwa dulu, di Eropa, orang2 menganggap perempuan yang gemuklah yang cantik? Semakin gemuk, semakin cantik.
Apakah kita tau, bahwa dulu, di Cina, semakin kecil kaki seorang perempuan, dia dianggap semakin cantik?
Apakah kita sadar, bahwa hari ini, di kota kecilku, perempuan yang cantik itu masih yang kurus (entah sehat atau kurang gizi) berkulit putih, mata agak sipit, dengan rambut lurus tergerai? Sehingga produk pemutih kulit laris dijual di sana? Oh? Di kotamu juga kah?

Lalu apakah kita sadar bahwa mungkin 20 tahun ke depan, opini itu akan berubah seiring dengan apa yang akan dideskripsikan oleh media tentang kecantikan?

Jadi lupakanlah para pria tolol di luar sana, yang dengan mudahnya bisa diatur pendapatnya oleh opini kebanyakan orang tentang apa itu kecantikan.
Kita tidak menjadi cantik (atau kurang cantik) untuk mereka.

Untuk apa berusaha menjadi secantik barbie untuk pria2 bodoh, yang bahkan tidak tau kalau barbie itu dijadikan manusia nyata, maka dia bahkan tidak bisa berdiri dengan kedua kakinya karena bentuk tubuhnya yang tidak masuk akal tidak akan memampukan dia untuk berdiri?

Untuk apa berusaha menjadi se-sexy artis bokep untuk pria2 bodoh itu, yang terlalu terobsesi dengan imajinasinya sendiri, sehingga tidak tau bahwa ada editing kelas atas dalam setiap video bokep, dan para artis sexy itu harus berpose dalam angle tertentu untuk bisa mencapai standar sexy yang dijual itu?

We get so worried about being pretty.
Let's be pretty kind...
Pretty funny...
Pretty smart...

Pretty strong.




Bcoz 4 just being pretty, that kind of skin deep, never keep a man.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta