Pengharapan

Image result for elena avalor quotes



Banyak yang mengira, hidup bersama Tuhan seperti kisah fairy tale.
Mudah, dan selalu menyenangkan.
Jadi teringat dengan salah satu teman online yang baru saja berbicara satu dua kali denganku, sudah mengkhotbahi aku tentang betapa baiknya Tuhan itu :)

Aku tidak marah, apalagi tersinggung.
Justru tersenyum, karena mengingat bagaimana diriku 19 tahun yang lalu.
Penuh gairah, dengan mata berbinar-binar setiap kali berbicara tentang Tuhan.
Lalu tanpa berpikir panjang (atau tanpa berpikir sama sekali?) mulai mengajak semua orang, yang aku kenal maupun yang tidak aku kenal, supaya bisa merasakan pengalaman seperti yang aku rasakan.

Aku menamakannya pengalaman seorang bayi.
Sungguh sebuah situasi yang sangat menyenangkan.
Pengalaman luar biasa indah yang tidak bisa dilupakan.
Beberapa kalangan menamakannya "cinta mula-mula".

Seperti seorang bayi yang dimanjakan.
Segala sesuatu sangat mudah.
Tinggal menangis, diberi susu.
Tinggal berteriak sedikit, 1001 penghiburan akan diberikan.
Seorang bayi tidak ada kebutuhan untuk berpikir, berapa banyak uang yang harus dia hasilkan supaya bisa membeli susu.
Atau mengajukan pertanyaan kritis, mengapa seseorang disembuhkan Tuhan sementara lainnya tidak, padahal mereka sama2 mempercayai bahwa Tuhan adalah Tuhan yang menyembuhkan, dan bahwa Dia baik.

Atau seperti dua orang yang pertama kali saling jatuh cinta, penuh dengan kata2 manis... dan saling menuruti keinginan.
Apa saja yang diinginkan orang yang dicintainya, pasti diberikan. Tidak peduli itu hal yang masuk akal, ataupun hal sepele yang demi cinta, jadi sangat berarti :D

Seiring waktu, segalanya akan bertumbuh, dan pertumbuhan membawa perubahan.
Bayi yang hanya bisa minum susu, tiba2 harus mulai belajar mengangkat pedangnya dan bertarung.
Dan tidak akan mendapatkan apa2 sebelum dia memenangkan pertarungannya.

Sama seperti saat Israel masuk ke Kanaan, tanah perjanjian yang penuh susu dan madu.
Manna berhenti turun dari langit.
Mereka harus menggunakan tangan mereka sendiri untuk mendapatkan makanan.
Entah mereka menganggapnya keberuntungan atau kemalangan ;)

Dan aku,
Bersyukur untuk semua perjalanan ini.
Meski berat latihannya, aku tau bahwa aku sudah mampu mengayunkan pedangku dan menggunakan perisaiku jauh lebih baik dari sebelum2nya.

Hingga suatu hari nanti, aku bukan hanya masuk ke ruang tahta Ayahku mengenakan gaun kerajaanku dan mahkota di atas kepalaku..
Tapi aku juga akan masuk dengan pakaian perangku, dengan pedang di tanganku, memimpin selaksa pasukan, dan membawa kepala musuh di tangan kami.

In a kingdom old and grand..
A princess bravely rules the land..
With her family by her side..
It's a wild and daring ride..


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta