The Magical of Name 02

https://garden.org/pics/2017-05-07/Calif_Sue/19dc84.jpg



Aku sangat menyukai bunga mawar.
Dan sebenarnya, aku tidak menyukai bunga yang lain selain mawar dan bunga matahari.
Bedanya, aku hanya suka melihat bunga matahari yang bertumbuh tegak dan tinggi di atas tanah, dengan bunganya yang besar, bulat, kuning, dan memukau.
Semempesona matahari di langit di atas sana.
Begitu kuat dan agung.
Tapi aku tidak suka mengurus bunga matahari :D
Aku tidak mau direpotkan dengan mengurus penyiraman, pupuk, dan lainnya.
Aku tidak suka bunga matahari yang diurus.
Aku suka dengan bunga matahari yang tumbuh di padang.
Yang mencari air, dan kehidupannya sendiri, tapi tetap tegak berdiri.

Sementara berbeda dengan mawar.
Entah kenapa aku sangat suka menghabiskan waktu untuk mengurusinya.
Aku senang menggali2 tanah di sekelilingnya dan memberinya pupuk.
Aku juga suka memeriksa dengan seksama setiap inci dari tubuhnya. Apakah daunnya kering. Apakah berkerut. Dan semua hal penting dan tidak penting lainnya.
Bayangkan, aku malah kadang2 senang sekali menghitung ada berapa banyak duri di setiap batang mawarku! :D
Aku bahkan senang bernyanyi untuk mawar2ku. Dan kalau suaraku lagi serak, aku akan memutarkan lagu klasik dari hpku untuk mereka.
Lalu setiap hari aku akan mengajak mereka ngobrol. Aku mengajak mereka satu per satu ngobrol!
Apalagi kalau banyak yang perlu aku jadiin bahan curhat :D

Kau tau, aku bahkan memberi mereka nama satu per satu!
Dan saat aku punya 6 pohon mawar yang jenis dan warnanya sama, dan seseorang mengatur kembali posisi2 para mawar itu secara acak, aku dengan sangat mudah mengenali yang mana Scarlett, Venus, Anabelle, Jacinta, atau Georgia dan yang mana Clara.

Awal kesenanganku memberi nama untuk bunga mawarku, dimulai dengan saat aku baru mempunyai 4 pohon mawar.
3 mawar biasa, entah apa itu sebenarnya namanya, yang aku beli dari bapak2 penjual bunga di pasar. Dan satu lagi mawar kampung berwarna pink yang sangat wangi, yang aku minta dari orang yang ga aku kenal waktu lewat depan rumahnya, dan yang merupakan awal kecintaanku pada mawar karena mawar itulah satu2nya yang diselamatkan mama saat rumah kebakaran (karena tau aku sangat menyukai mawar itu),.. juga merupakan mawar pertama yang aku stek dengan tanganku sendiri dan berhasil, LOL.

Dan beginilah cara aku menamakan mawar2ku itu:

Yang berwarna pink (mawar biasa), namanya Beauty.

Yang berwarna merah tua (mawar biasa), namanya Victory.

Yang berwarna kuning (mawar biasa), namanya Prosper.

Dan yang berwarna pink (mawar kampung), namanya Cinta.

Waktu kemudian berlalu... dan aku kemudian menemukan beberapa hal yang sangat menarik pada bunga2 mawarku yang tidak pernah ku duga sama sekali.

Si Beauty, jarang sekali berbunga. Tidak peduli betapa baiknya aku mengurus dia.
Tapi begitu berbunga, bunganya besar, dan sangat cantik. Kelihatan jauh lebih sehat dan jauh lebih menarik dari mawar2 lainnya.
Si Beauty inilah, mawar pertama yang aku gunakan untuk belajar membuat rose water, dan menggunakannya di wajahku kapan saja aku inginkan.
Bunga si Beauty ini jugalah yang aku campur dengan air untuk mandi, atau aku taburi ke atas tempat tidur untuk membuatku tidur sangat nyenyak.
Tidak pernah sekalipun si Beauty memberiku bunga yang kurang menarik.
Dia selalu menyolok dengan keindahan, dan luar biasa menarik perhatian.
Dan jika teman2ku datang ke rumah dan melihat mawar2ku, aku suka bertanya, yang mana yang paling indah... semua pasti menjawab, Beauty lah mawar yang terindah.

Victory, juga jarang berbunga. Meskipun tidak sejarang Beauty.
Dan setiap kali si Victory berbunga, aku pasti memenangkan sesuatu di sekolah (saat masih sekolah), memenangkan beasiswa saat sudah kuliah, termasuk memenangkan trading mata uang dalam jumlah lumayan besar.
Jadi, jika misalnya hari pengumuman mahasiswa yang menerima beasiswa akan diumumkan dalam seminggu, aku sadar atau kadang tanpa sadar selalu memandang ke arah Victory. Apakah ada bunga pada Victory dalam seminggu ini? Kalau ada, pertanda yang sangat bagus :)

Prosper adalah mawar kuning yang sangat cantik. Sebenarnya dia adalah mawar 3 warna. Ujung2 kelopaknya berwarna putih, lalu kuning, dan persis di tengahnya ada warna orange yang kuat.
Dia mulai dari mawar yang kecil, yang kadang kelihatan sehat kadang kelihatan tidak bergairah untuk hidup.
Oh iya, aku menanam semua mawarku di pot, termasuk si Prosper.
Suatu ketika, Prosper mulai kelihatan sehat, lalu mulai rajin berbunga. Bunganya kecil2 tapi banyak.
Beberapa bulan seperti itu.
Lalu tiba2 aku melihat Prosper mulai bertumbuh jauh lebih tinggi dari ketiga mawar yang lainnya.
Bener2 menjulang sangat tinggi. Bahkan seiring waktu, tingginya melebihi tinggi badanku.
Batang2nya menjadi sangat kuat, dan luar biasa sehat. Dan lalu dia berbunga sangat banyak, dengan ukuran yang lebih besar dari ukuran Beauty.
Ternyata...
Pot Prosper, bawahnya bocor. Akarnya Prosper menerobos sampai ke tanah.
Di situlah aku pertama kali tau, kalau ingin magnificent rose, cobalah tanam di tanah jangan di pot.
Maka mawar itu tidak akan takut menghadapi cahaya matahari :)
Dan semakin subur si Prosper, semakin banyak dan bagus bunganya, semakin perusahaan Papi maju. Setiap kali perusahaan menang tender, pasti si Prosper sementara berbunga.

Cinta, yang paling unik dari semuanya.
Cinta berbunga setiap kali aku merasa bahagia, dan berhenti berbunga setiap kali hari2ku lebih banyak dipenuhi oleh ketidakbahagiaan.
Kalo Papi mami berantem, pernah sampai Papi pulang ke rumah Oma, Cinta tidak berbunga.
Sahabatku main mata dengan pacarku, aku nangis bombay, Cinta tidak berbunga.
Aku punya pacar baru, yang bikin aku hepi, barulah Cinta berbunga.
Begitu seterusnya.
Tidak peduli bagaimana aku mengurus dia, jika hatiku berduka, Cinta tidak akan pernah berbunga.
Sebaliknya saat aku terus bahagia, Cinta berbunga tanpa henti.

Ada suatu masa di dalam hidupku, di mana banyak sekali orang yang mencintai aku, meninggalkan aku.
Aku menangis berminggu2, dan terluka dengan sangat parah.
Aku kehilangan kepercayaan kepada hampir semua orang, dan nyaris Tuhan juga.

Dan suatu hari, aku mendapati Cinta sudah kering.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta