de Children Curhat ga selesai

https://expertbeacon.com/sites/default/files/body_language_is_key_to_helping_your_child_ward_off_bullies.jpg



Punya begitu banyak anak angkat ABG, dan punya 1 anak usia 5 tahun, rasanya memang agak berbeda.
Meskipun memang ada banyak sekali prinsip yang biasa aku gunakan untuk anak ABG, bisa diterapkan juga ke anak usia 5 tahun, tapi tetap saja aku merasa agak kesulitan.
Anak paling kecil yang pernah aku tangani, kelas 3 SD.
Tergantung perkembangan anaknya kataku. Kadang anak kelas 3 SD pun sudah bisa aku masukkan ke kategori ABG :D

Banyak orang mengira, saat aku mengatakan aku punya anak angkat, maka itu hanyalah sesederhana "angkat mengangkat" yang sering dilakukan oleh orang lain.
Anak angkat seperti orangtua babtis misalnya.
Atau anak angkat yang diangkat suka2, alias ngaku2 aja anak. Hahahaha.

Tidak sesederhana itu.
Anak2 angkatku ku urusi benar2 satu per satu, dan untuk setiap bagian dari kehidupan mereka.
Seperti anak kelas 3 SD itu.
Orangtuanya sangat kaya, jadi anak angkatku dari aku masih smu, dan uang jajannya bahkan 3x lipat dari uang jajanku, hahahaha.
Anak yang masuk kategori tidak butuh disupport secara finansial, tidak menerima uang dariku.
Malah sebaiknya, merekalah yang suka membayar belanjaanku, wahahahaa.
Untuk orangtua mereka, aku lebih seperti seorang penjaga anak.
Bedanya, tanpa dibayar.
Dan aku punya hak untuk memeriksa dan mengatur pendidikan mereka, sering bahkan kesannya jauh lebih berhak dari orangtua mereka sendiri.
Anak2 itu merasa lebih harus mempertanggungjawabkan sekolah mereka dan nilai2 tugas mereka kepadaku dibanding kepada orangtua mereka.

Anak2 yang lain, benar2 aku urusi seperti aku mengurus anak kandungku sendiri.
Aku urusin makanan mereka, termasuk memasak untuk mereka setiap hari.
Memeriksa tugas sekolah mereka, mengikuti rapat orangtua murid di sekolah (dan aku melakukannya sejak awal aku masuk kuliah!), juga membayar semua kebutuhan sekolah mereka :)

Apakah kau pikir sulit? Sama sekali tidak.
Mungkin karena aku memang sangat menyukainya.

Aku sudah terbiasa membawa lebih dari 5 anak pergi berenang di kolam renang hotel yang dibuka untuk umum.
Dan sudah terbiasa melihat pandangan kaget orang2 di situ, karena semua anak ABG itu, memanggilku Mommy.
Lalu setiap kali ditanya orang, aku itu siapa, mereka semua, tidak terkecuali, dengan bangga menyebut aku mommy mereka.
"Itu mamamu?" Pertanyaan klasik para tante.
"Iya." Jawab anak2ku dengan muka serius.
"Masih sangat muda?"
"Oh dia tidak begitu muda, tante. Lihat saja kami berapa bersodara.." Hahahahahaha.

Eh, aku ini kalau sudah ngomongin anak, bisa muncul 1001 kisah. LOL.

Kembali ke anak usia 5 tahunku.

Yang merepotkan, karena aku mengurus dia sendirian, dan aku juga harus bekerja, aku kesulitan membagi waktu untuk mengajari dia basic stuff seperti membaca, menulis, dan berhitung.
Aku sangat perfectionist dalam urusan mengurus anak!
Serius.

Seperti saat aku mau mengajari dia berbahasa.
Aku akan memastikan bahwa yang aku ajari adalah berbahasa, dan bukan menerjemahkan.
Dan saat aku mengajari dia cara memanggil seseorang dalam bahasa inggris, aku akan memastikan bahwa dia tidak memanggil auntie dan uncle kepada semua orang yang seumuran aku!
I hate those schools yang ngajarin anak kecil manggil uncle dan auntie kepada semua orang dewasa.
Asian people always bullied di luar sana karena uncle and auntie ini.

Oh God, aku butuh lebih banyak waktu.

Hari ini aku jatuh sakit lagi.
Kali ini terlalu capek.
Aku akan meneruskan cerita anak2 ini nanti.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Love Is A Verb

- I love you.

Menulis Kisah Cinta