Sexy Surprises
Ada banyak surprises dalam hidup.
Benar2 ada banyak sekali surprises.
Bahkan sepeka apa intuisi kita, atau sedetail apa kita merancang hidup, selalu akan ada hal yang mengejutkan.
Yang tiba2 muncul seperti pop up di screen komputer, entah darimana asalnya, apa tujuannya, dan entah itu baik atau tidak baik.
Ada banyak surprises.
Siapa yang menyangka bahwa beberapa orang terkenal yang aku idolakan sejak masih sekolah, yang hanya mampu aku lihat dari jauh dari antara kerumunan orang banyak, bisa duduk berhadapan denganku di sebuah organisasi di mana aku adalah pemimpinnya.
Mungkin kalau aku mengatakan pada teman2ku bahwa suatu hari nanti aku akan berhadapan dengan orang yang aku idolakan itu sebagai seorang leader berhadapan dengan leader lainnya beberapa tahun sebelumnya, tidak ada seorangpun dari temanku yang akan percaya.
Atau siapa yang menyangka, adik satu2nya yang ku miliki, dibawa Tuhan pulang secepat itu?
Sebab hingga hari ini aku masih merasa mendengar suaranya begitu dekat di telingaku, masih mendengar suara tertawanya, dan masih mendengar cara dia menguatkan hatiku dengan caranya yang khas.
Aku masih bisa mendengar bagaimana dia tertawa dan berkata, "Ci, kita akan tetap hidup sampai Tuhan Yesus datang kan?" atau..
"Ci, aku percaya apa yang cici bilang.. bahwa nanti di akhir hidup kita, kita akan melihat ke belakang dan mengatakan bahwa tidak ada satupun yang baik yang Tuhan janjikan yang tidak ditepatiNya."
Hidup penuh dengan surprises.
Aku tau itu.
Tapi sifat dasar manusia, kita tidak suka dengan surprises.
Karena surprises tidak bisa kita kendalikan.
Kita tidak bisa mengukur resikonya.
Karena terjadi dengan sangat tiba2.
Begitu cepat, dan mampu mengubah hidup kita dalam sekejap.
Aku tidak suka surprises dalam hidup.
Tapi jarak antara aku hari ini, dan dengan kehidupan yang aku lihat begitu jauh.
Proses? Akan menghabiskan sangat banyak waktu.
Satu2nya yang mungkin menjadi jalannya, adalah surprises.
Tapi setiap kali ada surprise yang terjadi, ada bagian dari diriku yang tercabik.
Surprises dalam hidup selalu diberikan dengan cara menyayat sesuatu dalam diriku.
Entah itu paradigma, emosi, moral, faith beliefs, way of life, atau semuanya.
Bukankah sangat surprises aku menarik diriku sedemikian rupa dari gereja, sedangkan waktu masih sekolah aku hampir mau berhenti sekolah hanya demi pelayanan?
Tercabik.
The time was over.
Kehidupan punya banyak sekali seasons.
Dan bila ingin terus hidup, kita harus mau melangkah ke season berikutnya meski tercabik.
Melangkah, meski tidak mengerti.
Lalu berhenti mengajukan pertanyaan.
Berhenti mengajukan pertanyaan2 seperti,
Perlukah Bat Sheva menyusun rencana yang sangat luar biasa rumit untuk memastikan Daud tidur dengannya, sehingga dia bisa menjadi ratu Israel dan membantu Daud melakukan bagi bangsa pilihan Allah itu segala hal yang tidak mampu dilakukan Daud seorang diri? Dan perlukah Daud harus membunuh kepala pasukannya sendiri, untuk mengambil bagi dirinya seorang wanita jenius untuk mengamankan kerajaannya, dan untuk melahirkan baginya one of the greatest King ever known?
Atau,..
Perlukah Ester melacurkan dirinya supaya bisa menjadi ratu dari raja yang berkuasa di seluruh Eropa, Asia Kecil, Timur Tengah, hingga India, untuk menyelamatkan bangsanya dari pembantaian berdarah?
Dan, Allah, berhak menaruh stempel LEGAL di semua tempat yang Dia ijinkan?
------------------------------
Tipe postingan: Brainfucking.
Reason: Kesulitan bangun dari tempat tidur sudah cukup lama, tapi jari dan imajinasi masih liar dan sanggup ke mana2, meski tubuh fisik punya keterbatasan.
Lagu yang didengarkan selama mengetik:
Komentar
Posting Komentar