On Eagle Wings
Bokap mau datang Bali.
Aku sudah bersiap-siap jika seandainya terjadi keributan.
Aku tidak yakin apakah dia akan berdamai dengan baik with mami atau engga.
Aku juga lebih tidak yakin kalau dia tidak akan ribut dengan diriku sendiri :D
Kalau dia mau mengalah, aku yakin semuanya pasti akan baik2 saja.
Tapi bila tidak, percayalah, akan ricuh. Mungkin kecuali jika aku melempar 500 juta di depan dia.
Aku bukan orang yang sulit mengalah.
Sebaliknya, aku asik2 saja jika harus mengalah.
Tapi aku paling ga bisa, jika aku sudah mengalah, dan orang yang kepadanya aku mengalah itu, ga mau tau bahwa aku sudah mengalah, lalu terus menerus ngotot.
Aku pasti akan merasa bahwa mengalahku itu ga dianggap.
Tapi aku juga tau bahwa sudah setengah tahun ini aku sangat keras ke bokap.
Dan perginya bokap gw yang lain, membuat urusan per-bokap-an menjadi agak sensi di hatiku.
Ditambah dengan fakta, bahwa bokap, bukan hanya bokap. Tapi dia juga suami mami, membuat aku agak luluh.
Ku rasa aku bisa membayangkan bagaimana perasaan seorang istri yang tidak bertemu dengan suaminya selama 6 bulan.
Aku mengerti.
Meskipun kemarin ada saudaraku yang bring out hal yang sama, dan dengan santai aku jawab: baru 6 bulan ga ketemu suami... aku bisa menunggu lebih dari 20 tahun untuk bertemu dengan suamiku :D
Diam2 berdoa, supaya yang baik saja yang terjadi.
Benar2 supaya yang baik saja.
Komentar
Posting Komentar