Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Being Pretty

Gambar
Salah satu sahabat terbaikku di kuliah dulu, sampai sekarang, sangat cantik. Kulitnya hitam kecoklatan, rambutnya tebal hitam dan agak keriwil, matanya bulat dan bulu matanya lentik. Sangat Indonesia. Kalau kau ingat bentuk wajah orang asli Maluku, atau NTT, kurang lebih seperti itulah dia, dengan kulit tercoklat yang bisa kau lihat. Sayang, kota kecilku dipenuhi dengan mayoritas penduduk dengan pola pikir bahwa kulit putih bibir merah, mata sipit, adalah yang tercantik dari segalanya. Sehingga saat temanku itu pertama kali datang ke kota kami, usia sekolah masih SD, dari amerika, dia tidak diterima oleh komunitas pergaulan sekitarnya (meskipun dia "berlabel" amerika!). Kulitnya yang hitam kecoklatan dan rambutnya yang tidak lurus membuat dia ditolak oleh semua temannya. Bahkan tidak peduli betapa pintar dan berprestasinya dia. Sigh. Bahkan saat sudah masuk kuliah, di tingkat di mana harusnya orang2 yang menyebut dirinya berpendidikan bisa lebih bijak dan dewas

Pengharapan

Gambar
Banyak yang mengira, hidup bersama Tuhan seperti kisah fairy tale. Mudah, dan selalu menyenangkan. Jadi teringat dengan salah satu teman online yang baru saja berbicara satu dua kali denganku, sudah mengkhotbahi aku tentang betapa baiknya Tuhan itu :) Aku tidak marah, apalagi tersinggung. Justru tersenyum, karena mengingat bagaimana diriku 19 tahun yang lalu. Penuh gairah, dengan mata berbinar-binar setiap kali berbicara tentang Tuhan. Lalu tanpa berpikir panjang (atau tanpa berpikir sama sekali?) mulai mengajak semua orang, yang aku kenal maupun yang tidak aku kenal, supaya bisa merasakan pengalaman seperti yang aku rasakan. Aku menamakannya pengalaman seorang bayi. Sungguh sebuah situasi yang sangat menyenangkan. Pengalaman luar biasa indah yang tidak bisa dilupakan. Beberapa kalangan menamakannya "cinta mula-mula". Seperti seorang bayi yang dimanjakan. Segala sesuatu sangat mudah. Tinggal menangis, diberi susu. Tinggal berteriak sedikit, 1001 penghibur

Now, French.

Gambar
  Kekasihku suka makanan Prancis. Aku tau masaknya, tapi merasa belum ahli. Soalnya dia seleranya lumayan tinggi, dan maunya makan yang tingkat pembuatannya sulit. Jadi karena tahun ini dia sudah berbaik hati ikuti sebuah kontes karena bujuk rayuku :D dan lalu hasilnya sangat memuaskan, maka aku pun diam2 berjanji tahun ini akan ku gunakan untuk belajar French Cuisine dengan baik buat dia (hehehehe). Btw tentang kontes, actually itu bukanlah tentang hasilnya yang memuaskan. Tapi karena begitu banyaknya usaha yang dia lakukan untuk mewujudkan itu, dan juga resiko besar yang harus dia ambil demi melakukan apa yang aku minta itu, itu yang membuatku sangat sangat menghargainya. Noone like him. Tapi rencana awalku untuk langsung belajar mengeksekusi makanan kelas berat ala Prancis, agaknya akan sedikit berbelok dulu, wkwkwkw. Karena mataku tiba2 tergoda melirik dessert. Demi obsesi baru, dan untuk nantinya bisa menyenangkan kekasih, aku sudah memesan buku2 pelajaran dessert yang gambarnya b

Addicted

Gambar
  Tempatku "nyolong" dokumen, buku, dan catatan2 research, dalam keajaiban tiba2 terbuka lebar. Hahaha. Sempat menghilang beberapa waktu dan bikin aku kelimpungan, ternyata bisa muncul juga dalam format yang semakin menyenangkan, wkwkwkwkw. Sayang yang menjadi persoalan kemudian adalah, dokumen apa yang harus aku ambil lebih dulu. Hasil penelitian mana yang harus aku ambil lebih dulu. Aku punya 1001 keinginan. Di satu sisi, aku harus menyelesaikan ratusan (ribuan?) dokumen untuk kekasih, plus masih banyak sekali hasil penelitian yang harus aku pindahkan ke dia demi membantu dia menjadi orang no 1 di seluruh jagat raya (hahaha) yang paling pintar urusan tanaman.. dan juga urusan "big project" kita itu. Meskipun aku tau bahwa tentu saja dia tidak akan pernah keberatan mengeluarkan uang yang lumayan untuk investasi pengetahuan yang dibutuhkan, tapi tetap saja menghemat jauh lebih baik kan? Kalau bisa dapat gratisan, atau dengan biaya hanya 5%, mengapa harus

Over Think or Over Feel

Gambar
Mengasihani diri adalah penyakit. Penyakit yang menggerogoti jiwa. Aku tau itu. Bukan hanya sekedar menggerogoti jiwa, tapi juga menghancurkannya dengan cara terhebat dibanding cara menghancurkan diri lainnya. Penyebab keparahannya, karena mengasihani diri itu addictive. Seperti melihat diri sendiri di depan sebuah cermin dan cermin itu menunjukkan kepadamu semua alasan tentang mengapa kau adalah orang yang paling malang di dunia, dan betapa semua manusia juga semua keadaan memusuhimu. Lalu kau akan menikmati perhatian2 dari beberapa orang yang terpukau dengan kemalanganmu... mereka yang berhati tulus dan selalu ingin menunjukkan perhatian pada orang2 yang kesusahan itu. Kemudian cerita demi cerita bertema kemalangan pun akan terus bergulir dari mulutmu. Sampai di sini, biar aku membuat sesuatu terang dulu. Bahwa aku tidak mengatakan ini karena aku benci dengan orang2 penuh masalah yang menghampiriku. Aku juga mengetahui kebenaran bahwa, sebagian dari manusia benar2 sengsa

I hate you!

Gambar
Sampai di satu titik dalam hidup, manusia memang harus menjalaninya seorang diri. Benar2 seorang diri. Sahabat hanya akan hadir sampai di kondisi tertentu. Bahkan kekasih. Selalu seperti itu. Sejenak terhenyak dengan perkataan seorang asing di sebuah forum. "Dia hanya butuh telinga untuk mendengar, dan bahu untuk bersandar." Airmataku sempat menetes. Aku tau itu hanya sebuah ucapan tidak serius, tapi kadang sesuatu yang asal terucap bisa menancap begitu dalam :) Entah kenapa perasaan sendirian menyergapku dengan keras hari2 ini. Perpaduan antara kesendirian, dan kesunyian, dan perjuangan yang sangat berat, juga menurunnya kadar sukacita benar2 membuat aku merasa ditinggalkan. Oh sudahlah, tidak usah membicarakan orang2 yang sangat aku rindukan untuk berada di sisiku hari2 ini. Aku sudah belajar untuk menghadapi hidup seorang diri, dan menghadapi segala sesuatu sendirian. Jangan pernah percaya pada apa yang seseorang katakan. Bahkan jika mereka bersumpah